Minggu, 15 Oktober 2017

Bab 5 Penilaian Surat Berharga

Pengertian Surat Berharga

Surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap derifatifnya atau suatu kewajiban dari penerbit yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang.
Menurut Wirjono Prodjodikoro, istilah surat-surat berharga itu terpakai untuk surat-surat yang bersifat seperti uang tunai, jadi yang dapat dipakai untuk melakukan pembayaran. Ini berarti bahwa surat-surat itu dapat diperdagangkan, agar sewaktu-waktu dapat ditukarkan dengan uang tunai atau negotiable instruments. (Wirjono Prodjodikoro, 1992 : 34)
Harga (nilai) surat berharga pada dasarnya adalah present value dari aliran kas di masa mendatang yang cukup jelas,sedangkan beberapa jenis yang lain mempunyai skedul pemberian aliran kas yang tidak cukup jelas. Meskipun demikian basis penilaian yang dipakai tetap sama,yaitu present value aliran kas di masa mendatang.

Macam – macam Surat Berharga :
  • Saham
  • Obligasi
  • SUN
  • Wesel
  • Surat sekuritas, dan lain – lain.

Penilaian Saham

Saham merupakan bukti kepemilikan. Seseorang yang mempunyai saham suatu perusahaan berarti dia memiliki perusahaan tersebut. Pemegang saham berhak atas dividen, jika dividen tersebut dibayarkan. Sama seperti pada penilaian obligasi, penilaian saham juga didasarkan atas present value aliran kas yang akan diterima oleh pemegang saham di masa mendatang. Karena pemegang saham akan menerima dividen dan capital gain (loss), maka aliran kas yang relevan untuk pemegang saham adalah dividen dan capital gain (loss) adalah selisih antara harga jual dengan harga beli.
1. Nilai Buku : Nilai saham yang didasarkan pembukuan
perusahaan emiten
2. Nilai Pasar : Harga dari saham di pasar pada saat tertentu yang ditentukan pelaku pasar. Nilai pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham dipasar bursa.
3. Nilai intrinsik : Nilai seharusnya dari suatu saham.
Dalam penilaian saham terbagi menjadi 2 yaitu:
Penilaian saham yang dipegang satu periode
Penilaian saham yang dipegang selamanya

Ada beberapa variasi dalam model penilaian dividen (dividen valuation model) :
1. Model dividen konstan
2. Model dividen tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang konstan
3. Model dividen dwngan tingkat pertumbuhan yang berbeda (tidak konstan)

Keuntungan Investasi Saham
1. Deviden
2. Capital Gain
3. Kemungkinan dapat saham Bonus

Kerugian Investasi Saham
1. Tidak mendapat deviden
2. Capital Loss
3. Perusahaan Bnagkrut dan Diliquidasi
4. Saham di Delist dari bursa

Penilaian Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau negara. Jangka waktu jatuh tempo obligasi macam macam, ada yang relatif pendek seperti satu tahun, dan ada yang jangka panjang, yaitu 30 tahun.
Obligasi sebagai instrument investasi jangka panjang mempunyai karakteristik penilaian yang spesifik dan berbeda dengan instrumen investasi lainnya seperti saham. Konsep penilaian obligasi yang bentuk pendapatannya dikenal dengan istilah yield . Pada dasarnya dikembangkan atas dasar intrinsik dari nilai tersebut. Selain itu, besaran aliran dana yang dihasilkan dari kupon (suku bunga) obligasi tersebut merupakan faktor penting dalam penilaian sebuah obligasi.

Beberapa istilah yang berkaitan dengan obligasi:

  • Nilai nominal: adalah harga yang tercantum pada surat obligasi. Nilai tersebut mencerminkan harga yang akan dibayarkan oleh penerbit obligasi pada saat jatuh tempo.
  • Kupon tingkat bunga: adalah tingkat bunga (dalam presentase berdasarkan nilai nominal) yang akan dibayarkan oleh pihak penerbit obligasi.
  • Jatuh tempo: jangka waktu (usia) atau jatuh tempo suatu obligasi biasanya ditetapkan dalam satuan tahun.



Penilaian obligasi berdasarkan aliran kas
Nilai suatu obligasi bisa dihitung sebagai present value dari aliran kas yang akan diterima di masa mendatang oleh pemegang obligasi.

Yield To Maturity (YTM), Yield To Call (YTC) dan Yield.
YTM adalah tingkat keuntungan yang diperoleh pemegang obligasi, jika obligasi tersebut dipegang sampai jatuh tempo (mature).

Obligasi dengan Tingkat Bunga Setiap Semester

Beberapa atau kebanyakan obligasi membayar bunga tidak setiap tahun,tetapi beberapa kali setiap tahun. Biasanya obligasi membayar bunga setiap semester (setengah tahun).

Risiko Tingkat Bunga

Tingkat bunga bisa berubah ubah tergantung banyak faktor. Sebagai contoh, jika inflasi meningkat, maka tingkat bunga juga cenderung akan meningkat.


konsep penilaian obligasi diantaranya meliputi:
1. Jumlah dan waktu dari arus kas yang akan diterima investor
2. Tanggal jatuh tempo obligasi
3. Tingkat pengembalian yang diinginkan investor

Keuntungan Investasi Obligasi
1. Dividen (cenderung tetap)
2. Capital Gain

Kerugian Investasi Obligasi
1. Capital Loss
2. Cut Loss
3. Perusahaan tidak mampu membayar hutang

Saham Preferen

Saham preferen mempunyai karakteristik gabungan antara karakteristik saham dengan obligasi. Saham preferen membayarkan dividen (mirip seperti saham), tetapi dividen tersebut dibayar tetap berdasarkan presentase tertentu dari nilai nominal saham preferen.
Sebagai contoh, jika saham preferen mempunyai dividen sebesar 10%, dengan nilai nominal Rp.1.000,00, maka dividen untuk pemegang saham preferen adalah Rp100,00 per lembar. Karakteristik samacam itu mempunyai kemiripan dengan obligasi. Tetapi ada perbedaan lain. Karena dividen yang dibayarkan, perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk membayarkan dividen tersebut. Jika perusahaan gagal membayarkan dividen, maka perusahaan tidak bisa dibangkrutkan. Hal semacam itu berbeda dengan obligasi. Pada obligasi, jika perusahaan tidak bisa membayar bunga, maka perusahaan dibangkrutkan. Meskipun demikian, dividen saham preferen biasanya harus dibayarkan jika perusahaan membayarkan dividen untuk pemegang saham biasa.

Penilaian Suatu Perusahaan

Pembicaraan sebelumnya memfokuskan konsep penilaian untuk surat berharga. Meskipun demikian, konsep penilaian juga bisa dilakukan, dan sering dilakukan, untuk menilai aset lainnya. Sebagai contoh, jika manajer keuangan ingin mengakuisisi (membeli) perusahaan lain, maka dia harus mengajukan harga penawaran. Untuk mengajukan harga penawaran tersebut, akan lebih baik jika ia mengetahui harga atau nilai yang pantas (seharusnya) untuk perusahaan tersebut.
Konsep penilaian seperti yang telah dibicarakan sebelumnya bisa dipakai untuk menghitung nilai yang pantas tersebut. Sama seperti sebelumnya, pada dasarnya kita ingin menghitung present value dari aliran kas yang akan dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Misalkan kita ingin menilai harga suatu perusahan. Yang kita perlukan adala mem-forecast (meramal) aliran kas yang akan diterima oleh investor (pemegang saham dan pemegang utang) untuk waktu tidak terhingga.
Ada dua hal yang harus diperhatikan:
  1. Fokus kita adalah aliran kas, bukannya laba/rugi akuntansi
  2. Kita memfokuskan pada aliran kas total yang akan diterima oleh semua investor (pemegang saham dan pemegang utang). 




Questions

  1. Apa yang dilakukan orang awam jika ingin mencoba berinvestasi saham ? Orang yang belum pernah berinvestasi saham dapat mencari info mengenai peluang investasi saham atau menyewa konsultan untuk dapat mengetahui peluang pasar saham, bagaimana resikonya dan segala sesuatunya sebelum berinvestasi saham .
  2. Bagaimana cara menilai perusahaan untuk kita menanam baik ?Kita bisa lihat bagaimana reputasi perusahaan tersebut selama ini, kita juga dapat melihat bagaiman alaporan keuangannya sehingga kita bisa melihat bagaimana kondisi perusahaan tersebut, antara lain :• ROE yang tinggi • Rasio utang rendah (Low DER) • Operating Profit Margin tinggi • Operating cashflow sehat • Manajemen yang baik
  3. Mana yang lebih baik untuk dipilih, saham atau obligasi ? Semua itu tergantung pada bagaimana kondisi tempat kita berinvestasi dan bagaimana kemampuan kita dalam melihat peluang diantara dua jenis investasi tersebut. Darisegi pengelolaan resiko obligasi akan lebih aman dibanding saham.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Overview manajemen keuangan dan laporan keuangan bab 1 dan bab 2

bab 14 Analisis Investasi Lanjutan

ANALISIS INVESTASI LANJUTAN METODE ADJUSTED PRESENT VALUE (APV) Kerangka APV               Variasi lain dari WACC (weighted a...

Bab 3 pasar keuangan